Nilai-Nilai IPS Di Dalam Kehidupan Di
Sekolah Dasar yang dikaitkan
dengan konsep Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Nilai Edukatif
Salah satu tolok ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan
IPS, yaitu adanya perubahan perilaku sosial anak didik ke arah yang lebih baik.
Perilaku tersebut, meliputi aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Peningkatan kognitif di sini tidak hanya terbatas makin meningkatnya
pengetahuan sosial, melainkan pula peningkatan nalar sosial dan kemampuan
mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah sosial. Oleh karena itu, materi
yang dibahas pada pembelajaran IPS ini, jangan hanya terbatas pada kenyataan,
fakta dan data sosial, melainkan juga mengangkat masalah sosial yang terjadi
sehari-hari. Memunculkan masalah sosial itu tidak selalu dari guru saja,
melainkan juga bisa dari anak didik dengan mengangkatnya dalam pembelajaran.
Melalui suasana yang demikian, nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif
pemecahan masalah sosial dari anak akan semakin makin meningkat.
Proses peningkatan perilaku sosial melalui pembinaan
nilai edukatif, tidak hanya terbatas pada perilaku kognitif, melainkan lebih
mendalam lagi berkenaan dengan perilaku afektifnya. Justru perilaku inilah yang
lebih mewarnai aspek kemanusiaan. Melalui pembelajaran IPS, perasaan,
kesadaran, penghayatan, sikap, kepedulian, dan tanggung jawab sosial anak
ditingkatkan. Kejelian mereka terhadap ketimpangan sosial, penderitaan orang
lain, perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai, melalui IPS yang
ditanamkan sampai menyentuh nuraninya. Masalah sebagai fakta sosial diproses
melalui berbagai metode dan pendekatan sampai betul-betul membangkitkan kepedulian
serta tanggung jawab sosial anak.
2. Nilai Praktis
Pembelajaran dan pendidikan dianggap tidak
memiliki makna yang baik, jika tidak memiliki nilai praktis. Oleh karena itu,
pokok bahasan IPS itu, jangan hanya tentang pengetahuan yang
konseptual-teoretis belaka melainkan juga digali dari kehidupan sehari-hari
yang memiliki nilai praktis, misalnya mulai dari lingkungan keluarga, di pasar,
di jalan, di tempat-tempat bermain dan seterusnya. Dengan demikian pembelajaran
dan pendidikan akan dapat diterapkan secara praktis dalam kehidupan sosial anak
sehari-hari.
Pendidikan
IPS yang memiliki muatan nilai praktis dalam pelaksanaannya mesti disesuaikan
dengan tingkat usia dan kegiatan anak sehari-hari, seperti mendengarkan berita,
mendengarkan siaran radio, membaca buku cerita, menghadapi permasalahan
kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam pendidikan IPS juga mesti dilaksanakan
secara menarik, tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari baik secara langsung
maupun tidak secara langsung memiliki nilai praktis serta strategis dalam
membina anak-anak dengan kenyataan hidup saat ini dan masa-masa datang.
3. Nilai Teoritis
Pembelajaran dan pendidikan IPS tidak hanya
menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan data yang terlepas-lepas,
melainkan dapat juga membahas yang lebih jauh dengan menelaah keterkaitan aspek
kehidupan sosial dengan aspek-aspek kehidupan yang lainnya. Dengan demikian
pembelajaran dan pendidikan IPS akan dapat membina anak hari ini pada
perjalanannya diarahkan untuk menjadi generasi penerus di masa depan.
Nilai teoritis yang dapat ditumbuhkembangkan
dalam pembelajaran dan pendidikan IPS adalah dengan membina daya nalar anak
didik untuk mengetahui sendiri kenyataan (sense of reality) dan dorongan
menggali sendiri di lapangan (sense of discovery). Kemampuan dalam
menyelidiki dan meneliti dengan mengajukan berbagai pernyataan (sense of
inquiry) mereka dibina serta dikembangkan. Agar, kemampuan mereka
mengajukan “hipotesis” dan dugaan-dugaan terhadap suatu persoalan, juga
berkembang.
Dengan demikian, kemampuan mereka “berteori”
dalam pembelajaran IPS, dibina dan ditumbukembangkan. Dalam menghadapi
kehidupan sosial terus berkembang dengan cepat dan sekaligus juga cepat
berubah, kemampuan berteori ini sangat berguna serta strategis.
4. Nilai Filsafat
Pembahasan ruang lingkup IPS dilakukan secara
bertahap sesuai dengan perkembangan kemampuan anak peserta didik. Dalam
pembelajran IPS diharapkan dapat mengembangkan kesadaran mereka selaku anggota
masyarakat atau sebagai makhluk sosial. Melalui proses yang demikian, anak
ditumbuhkembangkan kesadaran dan penghayatannya tentang keberadaannya mereka di
tengah-tengah masyarakat, dan lingkungan alam sekitarnya. Dari kesadaran
keberadaan mereka ini, lalu mereka disadarkana tentang peranannya mereka di
masyarakat dan lingkungan sekitar mereka.
Dengan cara ini, kemampuan mereka dalam merenungkan
keberadaan dan peranannya di masyarakat ini makin ditumbuhkembangkan. Atas
kemampuan mereka untuk berfilsafat, tidak luput dari jangkauan pembelajaran
IPS. Dengan demikian, nilai filsafat yang seperti itu akan sangat berfaedah
dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan merupakan nilai untuk dapat
menghayati sendiri tentang kenikmatan yang diperoleh kita sebagai manusia. Kita
sebagai manusia merupakan sebagai makhluk sosial yang berbeda dengan
makhluk-makhluk hidup ciptaan Yang Maha Kuasa, baik tumbuh-tumbuhan maupun
binatang. Kenikmatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa ini berupa akal pikiran yang
berkembang dan dapat ditumbukembangkan yang memungkinkan manusia mampu memenuhi
kebutuhannya dari sumber daya yang telah disediakan oleh-Nya. Kenikmatan kita
sebagai manusia yang mampu menguasai IPTEK, menjadi landasan kita untuk
mendekatkan diri dan meningkatkan Iman dan Takwa (IMTAQ) kepada-Nya.
Kekaguman kita sebagai manusia kepada segala
ciptaan-Nya merupakan nilai ketuhanan yang strategis sebagai bangsa yang berfalsafahkah
Pancasila. Pembelajaran IPS dengan ruang lingkup dan aspek kehidupan sosial
yang luas cakupannya, menjadi landasan kuat bagi penanaman dan pengembangan
nilai ketuhanan. Nilai ketuhananan menjadi kunci kebahagiaan kita baik lahir
maupun batin, menjadi landasan moralitas dalam mencetak generasi muda hari ini
demi menyongsong masa akan datang. Nilai Ketuhanan menjadi wajib mendapat
perhatian dari Anda dan kita semua selaku guru IPS karena materi dan proses
pembelajaran apa pun pada pembelajaran IPS perlu berlandaskan pada nilai-nilai
ketuhanan ini .
Dengan menanamkan nilai-nilai seperti itu, anak disiapkan
untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi kepentingan masyarakat dan
bangsanya. Selanjutnya kita akan membahas tentang keterampilan-keterampilan
dalam IPS. Keterampilan-keterampilan ini diperlukan sebagai bekal untuk mampu
hidup di tengah tengah masyarakatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar