Guru Pengerak

Rabu, 31 Juli 2019

Cara mengajarkan siswa agar peka terhadap permasalahan sosial disekitarnya


cara membelajarkan siswa agar peka terhadap permasalahan sosial disekitarnya dan mampu memberikan aksi sosial dalam menghadapi permasalahan sosial

Ada beragam kepekaan sosial yang penting ditanamkam semenjak dini, yang pada intinya bertujuan mengembangkan sikap empati kepada orang lain.
cara membelajarkan siswa agar peka terhadap permasalahan sosial disekitarnya dan mampu memberikan aksi sosial dalam menghadapi permasalahan sosial  adalah dengan seagai berikut:
a.   Melatih empatinya dengan membiasakan untuk peduli atau berbagi dengan orang lain di sekolah, katakanlah menemani anak menghadiri undangan ulang tahun temannya atau menjenguk yang sakit
b.  Melatih anak untuk mendukung kemajuan temannya atau mendorongnya  untuk belajar dari kelebihan teman, misalnya menyaksikan teman yang  tampil di panggung atau memfasilitasi kemajuan saudaranya di kampung
c.   Melatih anak untuk berkomunikasi secara efektif, misalnya mengajari bagaimana mengungkapkan perasaan secara sopan, jelas, dan beralasan, bukan ngambek atau marah-marah
d.  Melatih anak untuk mendengarkan pendapat orang lain, tidak langsung menyela, atau memprotes, atau inginnya selalu didengarkan saja
e.   Melatih anak untuk menaati janji yang baik supaya tidak terbiasa mengecewakan orang lain
f.    Melatih sopan santun, kasih sayang terhadap yang lebih kecil dan hormat terhadap yang lebih tua.
g.  Melatih anak untuk bisa melihat secara objektif sisi positif dan sisi negatif orang lain secara adil.
h. Di antaranya berbagi dengan orang lain,
i.   berani meminta maaf bila melakukan kesalahan,
j.   bersedia membantu orang yang membutuhkan, 
k.  kepekaan terhadap kemampuan fisik agar tidak melakukan tindakan yang menyakiti orang lain (umpama, main tarik temannya untuk bermain padahal badannya lebih besar, otomatis tenaganya lebih besar sehingga bisa menyakiti temannya),
l.   bertanggung jawab,
m.            menghargai orang lain,
Yang sangat penting lagi adalah menjelaskan pada anak untuk menjadikan konflik atau gesekan dengan temannya sebagai latihan untuk mematangkan diri. 
Jangan sampai kita langsung menjauhkan anak dari konflik karena akan mungkin dia tidak terbiasa menghadapinya. Atau mengompori anak untuk  menang dalam konflik dengan kekerasan atau dengan menjajah.
Lebih baik diarahkan dulu untuk menggunakan diplomasi atau membicarakannya dengan guru. Baru ketika sudah ada tanda-tanda bullying,  tentunya tidak bisa lagi kita membiarkan anak mengatasinya.  Kita perlu turun tangan bekerjasama dengan guru atau orangtua lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar