Guru Pengerak

Selasa, 09 Juli 2019

Makna "Think Globally And Act Locally" dalam globalisasi


Makna "Think Globally And Act Locally"
Ada sebuah ungkapan yang muncul di tengah arus globalisasi yaitu Think globally and act locally. Ungkapan sederhana namun kaya makna. Jika dikaitkan dengan globalisasi, ungkapan ini memiliki pengertian orang yang berpikir global namun tidak melupakan budaya atau nilai-nilai asli. Pelopor ungkapan ini sering dikaitkan dengan seorang perencana kota Skotlandia yang juga seorang aktivis sosial yaitu Patrick Geddes yang lebih menggunakan ungkapan itu dalam bidang lingkungan. Penulis menilai ungkapan ini cocok diterapkan untuk bangsa kita dalam menghadapi era global dimana kita sudah meninggalkan nilai-nilai asli (positif) yang diwariskan untuk kita. Tujuan dari ungkapan ini adalah menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten.
Kita harus berpikir jauh ke depan untuk jadi pemenang di era global. Kita tentu tidak ingin hanya menjadi penonton di negeri kita dengan sumber daya alam melimpah.Salah satu penerapan dari pemikiran tersebut adalah memiliki kecerdasan intelektual yang baik. Hal itu dapat kita peroleh dengan terus belajar dan up-grade pengetahuan tanpa mengenal usia. Bahkan mempelajari hal-hal baru yang tidak kita kenal dan miliki sebelumnya. Penerapan lainnya adalah menguasai bahasa asing. Tak dapat dipungkiri bila penguasaan bahasa asing terutama bahasa inggris sebagai bahasa internasional merupakan salah satu keharusan mengingat di era global seperti sekarang kita akan berkomunikasi dengan banyak orang dari penjuru dunia yang menjadikan bahasa inggris sebagai alat komunikasi. Menguasai teknologi informasi juga salah satu aplikasi yang mesti kita terapkan. Alasannya saat ini kita sudah memakai peralatan kerja atau peralatan lainnya yang telah memakai tenaga mesin atau sistem komputerisasi dan bersifat dinamis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar