Pengaruh PositiF Dan
Negatif Dari Globalisasi dalam pendidikan
Sebelum membahas dampak
negatif globalisasi kita membahas hakikat globalisasi globalisasi sering dikaitkan
dengan kemajuan teknologi dan informasi yang tiada batas, namun sebenarnya
globalisasi berhubungan dengan berbagai bidang kehidupan. Akibat dari arus
globalisasi ini sekat-sekat sebuah negara dengan negara lain menjadi memudar
karena kemudahan yang diperoleh dalam berinteraksi di berbagai bidang.
Negara-negara di seluruh dunia tidak luput dari arus globalisasi ini, tidak
terkecuali bagi negara indonesia yang termasuk dalam negara berkembang di asia
tenggara. Globalisasi ibarat memiliki dua mata pisau karena memiliki dampak
positif sekaligus dampak negatif. Kita sebagai manusia yang hidup di era
globalisasi harus bijak dalam menyikapinya, karena kita akan terkena dampak
negatif jika terlena dalam arus globalisasi ini.
Globalisasi memiliki dampak positif dan
dampak negatif bagi berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang
pendidikan. Globalisasi memberi dampak positif bagi bidang pendidikan sekaligus
memberi dampak negatif yang perlu diwaspadai. Lalu apa saja dampak pada bidang
pendidikan yang ditimbulkan oleh globalisasi? Seperti yang kita ketahui bahwa
pendidikan merupakan wadah bagi anak-anak untuk mengembangkan potensi diri,
baik mengembangkan kecerdasan emosional maupun keahlian teknis. Pendidikan
merupakan kunci bagi perkembangan suatu bangsa, karena dengan pendidikan
generasi di suatu negara bisa terdidik dan terlatih dengan baik. Berikut ini
akan dibahas secara detail mengenai dampak positif dan dampak negatif
globalisasi bagi bidang pendidikan.
Dampak Positif Globalisasi bagi Pendidikan
Berikut ini adalah beberapa poin positif yang
ditimbulkan dari adanya globalisasi di dunia pendidikan:
1. Sistem Belajar Mengajar yang Tidak Selalu
Tatap Muka
Dampak positif pertama di bidang pendidikan
yang disebabkan oleh arus globalisasi adalah sistem pembelajaran secara online
atau biasa disebut e-learning.
Sistem pembelajaran ini tidak mengharuskan pendidik dan peserta didik untuk
saling bertatap muka secara langsung. Tentu hal ini bisa menjadi opsi bagi
peserta didik yang mempunyai kesibukan yang tinggi, karena sistem e-learning biasanya
dapat diakses kapan saja dan bersifat fleksibel.
Selain itu, sistem pembelajaran ini bisa
menghemat biaya transportasi baik bagi pendidik dan peserta didik, berbeda
dengan sistem pembelajaran konvensional yang membutuhkan biaya transportasi
sebagai penunjang pendidikan. Komputer atau laptop dan jaringan internet
merupakan elemen penting yang dibutuhkan untuk mengakses sistem pembelajaran
online ini, oleh karena itu sistem pembelajaran ini masih terbatas
penggunaannya.
2. Kemudahan dalam Mengakses Informasi
Pendidikan
Dampak positif globalisasi selanjutnya dalam
bidang pendidikan adalah mudahnya mengakses informasi pendidikan. Internet
memberi kemudahan bagi pendidik dan peserta didik untuk mengakses materi
belajar, katakanlah hadirnya situs-situs yang menyediakan buku dalam bentuk
digital yang dapat diunduh dan dijadikan referensi dalam proses belajar
mengajar. Buku-buku elektronik atau e-book ini
bisa diunduh dan langsung dibaca tanpa harus mencetaknya terlebih dahulu,
sehingga bisa menghemat pemakaian kertas.
3. Meningkatnya Kualitas Pendidik
Kemudahan dalam mengakses informasi
pendidikan secara langsung bisa meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik.
Kemudahan di era globalisasi ini seyogyanya harus dimanfaatkan secara maksimal
oleh guru, karena saat ini guru bisa leluasa melihat trend pembelajaran di
dunia, serta mencari referensi-referensi dari negara termaju di dunia yang berguna dalam proses belajar
mengajar. Dengan memaksimalkan teknologi dan informasi di era globalisasi,
kualitas pengajar akan terus meningkat.
4. Meningkatnya Kualitas Pendidikan
Akibat dari pesatnya arus globalisasi, metode
pembelajaran yang awalnya bersifat sederhana kini berubah menjadi metode
pendidikan berbasis teknologi. Kemajuan teknologi yang semakin canggih ternyata
memberi dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan. Sebagai contoh,
pada zaman dahulu seorang guru harus menulis di papan tulis dengan menggunakan
kapur. Kini dengan adanya teknologi, guru bisa memanfaatkan komputer dan
internet untuk menggabungkan tulisan, gambar, suara, video bahkan film untuk
mempermudah dalam penyampaian ilmu, termasuk dalam pengajaran ilmu klimatologi.
5. Pertukaran Pelajar
Pertukaran pelajar di dunia pendidikan sering
terjadi di era globalisasi. Pelajar dalam sebuah negara bisa memiliki
kesempatan untuk menempuh pendidikan di luar negeri atau sebaliknya. Siswa yang
berkesempatan belajar ke negara
dengan pendidikan terbaik dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru dan bisa
mengetahui serta mengerti budaya di luar negeri, sehingga siswa diharapkan bisa
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.
6. Mendorong Siswa untuk Menciptakan Karya
Inovatif
Perkembangan IPTEK pada era globalisasi bagi
sebuah instansi pendidikan seyogyanya bisa dimanfaatkan untuk mendorong
siswa-siswanya agar bisa menciptakan suatu karya yang inovatif. Sistem
pembelajaran tradisional yang hanya bersifat satu arah agaknya dapat menghambat
perkembangan siswa, oleh karena itu diperlukan metode pembelajaran baru seperti
metode student
oriented yang nantinya bisa merangsang daya pikir siswa dan
juga meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
Dampak Negatif Globalisasi bagi Pendidikan
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif
yang ditimbulkan oleh globalisasi bagi dunia pendidikan:
1. Menurunnya Kualitas Moral Siswa
Dampak buruk dari adanya globalisasi bagi
dunia pendidikan adalah menurunnya kualitas moral para siswa. Informasi di
internet yang dapat diakses secara leluasa sangat rawan dalam mempengaruhi
moral siswa, sebagai contoh situs-situs yang berbau pornografi, serta adanya
foto dan video yang tidak pantas sangat mudah diakses dan merajalela di media
sosial tanpa adanya filterisasi. Adanya konten-konten yang tidak baik tersebut
bisa mempengaruhi perilaku siswa baik secara langsung maupun tidak langsung.
Maka dari itu, agar moral siswa tidak semakin rusak diperlukan kontrol dan
perhatian dari orang tua siswa, guru dan negara.
2. Meningkatnya Kesenjangan Sosial
Dampak buruk selanjutnya adalah meningkatnya
kesenjangan sosial di masyarakat. Metode pendidikan berbasis teknologi bisa
menjadi kesempatan bagi sebuah negara untuk meningkatkan pendidikannya, namun
nyatanya kemajuan teknologi dan informasi di dunia pendidikan perlu dibarengi
dengan kesiapan mental dan modal yang tentunya tidak sedikit. Di beberapa
negara di dunia khususnya negara
berkembang,
perkembangan teknologi hanya bisa dinikmati sekolah-sekolah di wilayah
perkotaan, sementara sekolah yang berada di wilayah pedalaman terus tertinggal
karena sulitnya akses dan kurangnya modal. Akibatnya kesenjangan sosial di
bidang pendidikan tidak dapat dibendung lagi.
3. Tergerusnya Kebudayaan Lokal
Arus globalisasi yang sangat pesat juga bisa
menggerus kebudayaan lokal di sebuah negara. Perkembangan teknologi
memungkinkan kontak budaya terjadi melalui media massa, akibatnya pengaruh luar
negeri dapat masuk dengan leluasa ke sebuah negara. Pengaruh globalisasi dalam
bidang pendidikan yang dikuasai dan digerakkan oleh negara-negara
maju bisa menjadi masalah bagi negara-negara
berkembang, tidak terkecuali bagi Indonesia yang memiliki beberapa pulau yang
masuk dalam kategori pulau
terbesar di dunia.
Akibat dari arus globalisasi ini, budaya di
Indonesia dikhawatirkan akan hilang karena pudarnya rasa nasionalisme,
berkurangnya sifat kekeluargaan, serta gaya hidup masyarakat yang
kebarat-baratan. Sebagai contoh dapat kita lihat dari gejala-gejala yang muncul
dalam kehidupan sehari-hari, remaja-remaja di Indonesia banyak yang berdandan
meniru selebritis Korea maupun Amerika. Remaja ini mengenakan pakaian yang
tidak pantas dan tidak sesuai dengan kebudayaan yang ada di Indonesia.
4. Munculnya Tradisi Serba Cepat dan Instan
Dampak buruk globalisasi selanjutnya dalam
dunia pendidikan adalah munculnya tradisi serba cepat dan instan. Penyikapan
arus globalisasi yang tidak tepat bisa menjadikan pendidikan kehilangan
orientasi idealnya yaitu proses pembelajaran. Orientasi pendidikan yang awalnya
menekankan pada proses telah berubah ke ranah pencapain hasil. Akibatnya banyak
orang yang hanya menekankan pada hasil akhir ketika menempuh sebuah pendidikan,
bahkan kini makin marak adanya jual beli ijazah palsu karena banyak orang yang
ingin cepat mendapatkan keuntungan secara cepat dan instan. Tentu hal ini bisa
menjadi masalah yang besar dan merugikan negara jika tidak segera ditangani
dengan cepat. Globalisasi di dunia pendidikan perlu disikapi dengan bijak agar
nantinya tidak salah arah.
5. Komersialisasi Pendidikan
Dampak buruk dari globalisasi selanjutnya
adalah terancamnya kemurnian tujuan dalam pendidikan akibat dari komersialisasi
pendidikan. Saat ini banyak instansi pendidikan yang didirikan dengan tujuan utama
sebagai tempat bisnis. Sebuah lembaga pendidikan bisa disebut sebagai
komersialisasi pendidikan jika mementingkan biaya pendaftaran dan uang gedung,
tetapi kewajiban-kewajiban pendidikannya sering diabaikan.
Komersialisasi pada dunia pendidikan terjadi
ketika sebuah instansi pendidikan menetapkan biaya pendidikan yang tidak
sebanding dengan pelayanan pendidikannya, sehingga instansi tersebut hanya
mengedepankan laba yang diperoleh. Bahkan ada pula sebuah lembaga pendidikan
yang melaksanakan praktik pendidikan hanya untuk mendapatkan gelar akademik
tanpa melalui proses pendidikan yang ideal, akibatnya biaya pendidikan di
lembaga semacam ini sangatlah tinggi.
Oleh karena itu, komersialisasi di bidang
pendidikan merupakan hal yang sangat berbahaya dan perlu ditindak lanjuti.
Seharusnya sebuah lembaga pendidikan harus memperhatikan mutu pelayanan
pendidikan agar dapat menciptakan peserta didik yang bermutu tinggi, sehingga
siswa dan pemegang modal bisa mendapatkan keuntungan yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar