A. PERISTIWA PENTING MENJELANG PROKLAMASI
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima dibom oleh Amerika Serikat. Tiga hari kemudian, yaitu tanggal 9 Agustus 1945, giliran Kota Hiroshima yang di bom oleh Amerika Serikat.
Pada tanggal 9 – 14 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wediodiningrat berangkat ke Kota Dalat ( Vietnam ) untuk bertemu dengan Jenderal Terauci. Tujuan pertemuan itu adalah membahas pelaksanaan kemerdekaan Indonesia.
Tepat pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Peristiwa kekalahan ini diketahui oleh para pemuda melalui radio BBC ( Inggris ). Sutan Syahrir kemudian menemui Bung Hatta yang baru kembali dari Saigon untuk membicarakan kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima dibom oleh Amerika Serikat. Tiga hari kemudian, yaitu tanggal 9 Agustus 1945, giliran Kota Hiroshima yang di bom oleh Amerika Serikat.
Pada tanggal 9 – 14 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wediodiningrat berangkat ke Kota Dalat ( Vietnam ) untuk bertemu dengan Jenderal Terauci. Tujuan pertemuan itu adalah membahas pelaksanaan kemerdekaan Indonesia.
Tepat pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Peristiwa kekalahan ini diketahui oleh para pemuda melalui radio BBC ( Inggris ). Sutan Syahrir kemudian menemui Bung Hatta yang baru kembali dari Saigon untuk membicarakan kemerdekaan Indonesia.
B.
B. PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Ada perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua mengenai pengumuman proklamasi Indonesia. Golongan tua menghendaki agar pengumuman itu dilaksanakan sesuai dengan janji Jepang, sedangkan golongan muda bermaksud untuk mengumumkan secepatnya. Wikana dan Yusuf Kunto kemudian memutuskan untuk membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke luar kota, yaitu ke Rengasdengklok ( Jawa Barat ) agar keduanya tidak terpengaruh oleh pemerintah Jepang. Pada hari itu juga sekitar pukul 21.00 rombongan meninggalkan Rengasdengklok dan kembali ke Jakarta.
Pertemuan di Rengasdengklok memutuskan untuk segera mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada pertemuan itu juga tercapai kesepakatan bersama bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dicetuskan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Ada perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua mengenai pengumuman proklamasi Indonesia. Golongan tua menghendaki agar pengumuman itu dilaksanakan sesuai dengan janji Jepang, sedangkan golongan muda bermaksud untuk mengumumkan secepatnya. Wikana dan Yusuf Kunto kemudian memutuskan untuk membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke luar kota, yaitu ke Rengasdengklok ( Jawa Barat ) agar keduanya tidak terpengaruh oleh pemerintah Jepang. Pada hari itu juga sekitar pukul 21.00 rombongan meninggalkan Rengasdengklok dan kembali ke Jakarta.
Pertemuan di Rengasdengklok memutuskan untuk segera mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada pertemuan itu juga tercapai kesepakatan bersama bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dicetuskan pada tanggal 17 Agustus 1945.
C.
C. RUMUSAN TEKS PROKLAMASI
Perumusan teks proklamasi dilakukan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo dengan disaksikan oleh Sukarni, Sudiro, B.M. Diah, dan tokoh lainnya.
Rumusan teks proklamasi ditulis oleh Bung Karno kemudian dibacakan secara perlahan–lahan. Ir. Soekarno menyarankan agar teks proklamasi ditandatangani oleh seluruh peserta rapat. Akan tetapi, setelah dimusyawarahkan, semua yang hadir sepakat bahwa naskah proklamasi ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Dalam rapat tersebut disepakati bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia diumumkan pada pukul 1.00 tanggal 17 Agustus 1945.
Perumusan teks proklamasi dilakukan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo dengan disaksikan oleh Sukarni, Sudiro, B.M. Diah, dan tokoh lainnya.
Rumusan teks proklamasi ditulis oleh Bung Karno kemudian dibacakan secara perlahan–lahan. Ir. Soekarno menyarankan agar teks proklamasi ditandatangani oleh seluruh peserta rapat. Akan tetapi, setelah dimusyawarahkan, semua yang hadir sepakat bahwa naskah proklamasi ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Dalam rapat tersebut disepakati bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia diumumkan pada pukul 1.00 tanggal 17 Agustus 1945.
D.
D. DETIK–DETIK PROKLAMASI
Tepat pada pukul 10.00 hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945, bertepatan dengan bulan Ramadhan, di Jalan Pengangsaan Timur Jakarta, Ir. Soekarno membacakan Teks Proklamasi Kemerdeakaan Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih, dengan Latief S. Suhud dan Tri Murti sebagai pembawa bendera.
Berdera itu dijahit oleh Ibu Fatmawati. Pada saat bendera dinaikkan, hadirin serentak menyanyikan lagu Indonesai Raya ciptaan W.R. Supratman tanpa di pimpin dirigen. Sejak tanggal 17 Agustus 1945 itulah, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka.
Tepat pada pukul 10.00 hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945, bertepatan dengan bulan Ramadhan, di Jalan Pengangsaan Timur Jakarta, Ir. Soekarno membacakan Teks Proklamasi Kemerdeakaan Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih, dengan Latief S. Suhud dan Tri Murti sebagai pembawa bendera.
Berdera itu dijahit oleh Ibu Fatmawati. Pada saat bendera dinaikkan, hadirin serentak menyanyikan lagu Indonesai Raya ciptaan W.R. Supratman tanpa di pimpin dirigen. Sejak tanggal 17 Agustus 1945 itulah, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka.
E.
E. PEMBENTUKAN KELENGKAPAN
NEGARA
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang. Dalam sidang tersebut ditetapkan tiga keputusan penting, yaitu :
1. Mengesahkan dan menetapkan UUD RI yang telah dipersiapkan Badan Penyelidik Usaha–usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden.
3. Sebelum terbentuknya MPR, presiden dibantu Komite Nasional Indonesia Pusat.
Pada tanggal 22 Agustus 1945, presiden mengumumkan dibentuknya tiga badan baru, yaitu :
1. Komite Nasional Indonesia ( KNI ).
2. Partai Nasional Indonesia ( PNI ).
3. Badan Keamanan Rakyat ( BKR ).
Pada tanggal 12 September 1945, dibentuk kabinet RI yang pertama sesuai dengan UUD 1945.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang. Dalam sidang tersebut ditetapkan tiga keputusan penting, yaitu :
1. Mengesahkan dan menetapkan UUD RI yang telah dipersiapkan Badan Penyelidik Usaha–usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden.
3. Sebelum terbentuknya MPR, presiden dibantu Komite Nasional Indonesia Pusat.
Pada tanggal 22 Agustus 1945, presiden mengumumkan dibentuknya tiga badan baru, yaitu :
1. Komite Nasional Indonesia ( KNI ).
2. Partai Nasional Indonesia ( PNI ).
3. Badan Keamanan Rakyat ( BKR ).
Pada tanggal 12 September 1945, dibentuk kabinet RI yang pertama sesuai dengan UUD 1945.
PERJUANGAN
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
A. Perjuangan
Bersenjata Mempertahankan Kemerdekaan
Pada awalnya bangsa Indonesia menyambut baik
kedatangan pasukan sekutu, namun setelah mengetahui bahwa NICA (Belanda) ikut
dalam rombongan sekutu makabangsa Indonesia curiga bahwa sekutu akan menegakkan
kekuasaan kembali Belanda di Indonesia.
Akibatnya di beberapa tempat terjadi pertempuran besar
antara Indonesia dengan Belanda yang mendompleng Sekutu.
1. Perjuangan
10 November 1945 di Surabaya.
Kedatangan Sekutu pada tanggal 25 Oktober 1945 yang
dipimpin oleh Brigjen. A.W.S. Mallaby.
Tanggal 26 Januari 1945 malam hari, satu peleton Field
Security Section yang dipimpin Kapten Shaw melakukan penyerbuan ke Penjara
Kalisosok untuk membebaskan Kolonel Huiyer (seorang perwira angkatan laut
Belanda) .
Mereka juga berusaha menguasai : pelabuhan tanjuk
perak, kantor pos besar dan gedung Internasional.
Semua itu menyebabkan marah rakyat Indonesia maka :
Pada tanggal 28 Oktober 1945 pos-pos sekutu di seluruh penjuru kota
Surabaya diserang oleh pemuda pejuang Surabaya.
Peperang tersebut hampir menewaskan Brigjen Mallaby, peperangan tersebut
berusaha diredamkan oleh Anggota Kontak Biro.
Meskipun ada upaya genjatan senjata , kontak senjata masih saja
berlangsung , pada tanggal 29 Oktober 1945 para pemuda mengepung gedung
Internasional di dekat jembatan merah.
Para pemuda menuntut pasukan yang berada digedung tersebut segera
menyerah, Mallaby menolak sehingga terjadilah insiden yang menewaskan Brigjen
Mallaby.
Kematian Mallaby menyebabkan tentara Inggris marah dan
mendatangkan pasukan dari divisi V dibawah pimpinan Mayor jendral E.C. Mansergh
dengan kekuatan 24.000 pasukan.
Pada tanggal 9 November 1945 pimpinan sekutu di Surabaya kembali
mengeluarkan ultimatum yang sangat menusuk perasaan rakyat Surabaya.
Ultimatum tersebut menyatakan bahwa semua pimpinan dan orang-orang
bersenjata di Surabaya harus melaporkan dan meletakkan senjata di tempat yang
telah ditentukan .
Batas Ultimatum tanggal 10 November 1945 pukul 6.00 WIB.
Secara resmi ultimatum tersebut ditolak , diwakiliGubernur Suryo ,
akibatnya pada tanggal 10 November 1945 pagi hari , pasukan Inggris mengerahkan
pasukan infantri dengan senjata berat menyerbu Surabaya, dari laut, udsara
maupun darat.
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya telah menciptakan pekik
persatuan demi revolusi, yaitu “ Merdeka atau Mati”
Bung Tomo dan Sungkono berupaya menggelorakan semangat arek-arek
Surabaya untuk mempertahankan tanah airnya melalui siaran radio.
Kota Surabaya meskipun dipertahankan dengan segenap jiwa raga,
akhirnya dikuasai oleh pasukan Sekutu. Sementara para pejuang mengundurkan diri
ke luar kota untuk melakukan serangan balasan secara gerilya dan sporadis.
Pertempuran yang memakan korban jiwa yang tidaksedikit jumlahnya itu
diabadikan sebagai hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.
2. Pertempuran
Ambarawa.
Pasukan Sekutu selain mendarat di Tanjung perak
Surabaya juga mendarat di pelabuhan tanjung emas di Semarang pada tanggal 20
Oktober 1945 untuk mengurus tawanan perang. Merak dipimpin oleh Brigjen.
Bethel. Mendarat nya sekutu ternyata diboncengi NICA.
Pasukan Sekutu itu membuat marak Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) dan para pemuda Semarang karena mereka secara diam-diam
membebaskan interniran Belanda di Magelang pada 20 Oktober 1945.
Akibat tindakan sekutu itu pasukan Indonesia
menghadang nya sehingga terjadi pertempuran sengit pada tanggal 26 Oktober 1945
.
Pertempuran berhenti setelah Presiden Soekarno dan Brigjen. Bethel
datang di Magelang melakukan perundingan genjatan senjata pada tanggal 2
November 1945.
Pada tanggal 21 November 1945 diam-diam tentara sekutu meninggalkan
Magelang untuk menguasai Ambarawa. Gerakan mundur tentara sekutu tertahan di
desa Jambu karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan
Sastrodiharjo yang diperkuat oleh gabungan dari Ambarawa, Suruh, dan Solo
Sehari sebelum pertempuran Ambarawa terjadi insiden TKR melawan Sekutu .
Pertempuran tersebut terjadi di sepanjang rel kereta api yang membelah
kota Ambarawa.
Pada tanggal 26 November 1945 terjadi pertempuran antara pasukan TKR
dari Purwokerto pimpinan Letkol. Isdiman dan pasukan sekutu.
Letkol. Isdiman gugur . Kemudian pasukan dimpimpin oleh Kolenel Sudirman
, Panglima Divisi V/Banyumas.
Pasukan TKR mengadakan serangan dengan mengepung pusat kekuatan musuh di
Beteng Willem di tengah kota Ambarawa.
Pada tangghal 15 Desember pasukan sekutu berhasil dipukul mundur dari
Ambarawa dan mengundurkan diri ke Semarang .
Atas keberhasilan tersebut tanggal 15 Desember ditetapkan sebagai hari
Juang Kartika . Selanjutnya untuk mengenang pertempuran yang dasyat di
Ambarawa didirikan monumen Palaga Ambarawa.
3. Pertempuran
Medan Area.
Pertempuran yang terjadi di Medan Sumatera Utara berawal
dari kedatangan tentara sekutu di bawah pimpinan Brigjen. T.E.D. Kelly.
Pada tgl. 13 Oktober 1945 terjadi insiden pertama
anatara pejuang Medan dengan sekutu. Insiden tersebut diawali ulah pasukan
sekutu yang merampas dan menginjak-injak l;encana merah putih.
Pasukan pejuang Medan menyerbu sekutu, bentrokan
menjalar ke Pemantang Siantar dan Brastagi.
Pada tgl. 18 Oktober 1945 Brigjen. Kelly mengeluarkan ultimatum yang
melarang rakyat Medan untuk membawa senjata. Dengan ultimatum tersebutNica merasa
mendapat dukungan dari sekutu sehingga Nica meningkatkan aksi teror nya
terhadap rakyat Medan.
Pada tgl. 1 Desember 1945 , sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan
Fixed Boundaries Medan Area (batas resmi wilayah Medan) di berbagai
pinggiran kota medan. Ini menyebabkan kemarahan rakyat medan.
Pada tgl 10Desember 1945 Sekutu melancarkan serangan secara
besar-besaran dengan mengikutkan pesawat tempur.
Wali kota Medan dan TKR untuk sementara waktu menyingkir ke Pemantang
Siantar. Untuk melanjutkan perjuangan mereka pada tgl. 10 Agustus 1946 dibentuk
Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area.
Pasukan tersebut melakukan serangan terhadap semua posisi sekutu di
seluruh wilayah kota Medan.
4. Bandung
Lautan Api
Peristiwa Bandung lautan api adalah peristiwa
kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, jawa barat pada bulan Maret 1946.
Ratusan rakyat Bandung membakar rumah dan haerta benda
mereka sebelum meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung.
Pembakaran tersebut dilakukan untuk mencegah tentara
sekutu dan tentara Nica Belanda menguasai kota tersebut.
diambil melalui musyawarah Majelis Persatoean
Perdjoeangan Priangan (MP3) dihadapan semua kekuatan perjuangan, pada tgl. 24
Maret 1946.Keputusan untuk membumi hanguskan kota Bandung
TKR bermaksud menghancurkan gudang mesiu tersebut, untuk itu diutuslah
pemuda Toha dan Ramdan . Kedua pemuda tersebut berhasil meledakkan gudang mesiu
dengan granat tangan, tetapi kedua pemuda tersebut ikut terbakar digudang
tersebut.
B. Perjuangan Diplomasi dan
Agresi Militer Belanda.
1. Diplomasi
Beras Tahun 1946
India dan Indonesia terdapat persamaan nasib dan
sejarah . Kedua-duanya pernah mengalami penjajahan
Pemerintah Indonesia menawarkan bantuan beras sejumlah
500.000 ton.
Perjanjian bantuan Indonesia di tanda tangani tgl 18
Maret 1946
Perjanjian tersebut sebenarnya merupakan barter karena
Indonesia menerima bantuan Obat-obatan.
2. Perjanjian
Linggarjati
Perjanjian linggarjati dilakukan tgl. 10 November 1946
di linggarjati dekat Cirebon.
Dalam perjanjian tersebut Indonesia diwakili oleh
Perdana menteri Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Prof.
Scermerhorn.
Perundingan dipimpin oleh Lord Killearn , seorang
diplomat Inggris.
Berikut Beberapa keputusan Linggarjati :
1.
Belanda mengakui secara defacto Republik Indonesia meliputi Jawa, Madura dan
Sumatra.
2. RI
dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan nama
Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adlahRepublik
Indonesia.
3
Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda
dengan ratu Belanda sebagai ketua.
3. Agresi
Militer Belanda I (tgl. 21 Juli 1947)
Pada tgl. 21 Juli 1947 Belanda mengadakan aksi militer
yang terkenal dengan agresi militer I. Tujuannya : adalah untuk menguasai
sarana-sarana vital di jawa dan Madura. Jadi tujuan serangan ini bersifat
ekonomis.
Reaksi agresi militer I , AS dan Inggris memberikan
reaksi yang negatif.
Australia dan India mengajukan masalah Indonesia ini
ke Dewan Keamanan PBB .
Pada 4 Agustus 1947 PBB mengeluarkan perintah
menghentikan tembak menembak .
Untuk Mengawasi genjatan senjata , PBB membentuk Komisi Tiga Negara
(KTN).
Anggota KTN ada tiga yaitu :
a. Belgia (dipilih oleh belanda) dipimpin oleh Paul van Zeeland
b. Autralia (dipilih Indconesia) dipimpin oleh Richard Kirby
c. Amerika Serikat (dipilih Indonesia dan belanda) dipimpin oleh Dr. Frank
Graham.
Tugas Utama KTN adalah : mengawasi secara langsung
penghentian tembak menembak sesuai dengan resulusi Dewan Keamanan PBB.
Masalah Indonesia menjadi masalah Internasional ,
secara diplomatis jelas sangat menguntungkan Indonesia.
4. Perjanjian
Renville
Perundingan Renville diadakan diatas geladak kapal USS
Renville milik Amerika, pada tgl 17 Januari 1948
Dalam perundingan Indonesia diwakili oleh : Perdana
mentri Amir Syarifuddin.
Belanda diwakili oleh : Abdul Kadir Widjojoatmodjo
Hasil perundingan Renville :
1. Wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demarkasi (garis van Mook)
2. Belanda tetapberdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai RIS
terbentuk.
3. Kedudukan RIS dan Belanda sejajar dalam Uni Indonesia-Belanda
4. RI merupakan bagian dari RIS
5. Pasukan RI yang berada didaerah kantong harus ditarik ke daerah RI.
Nasib Perjanjian Renville relatif sama dengan
perjanjian linggar jati . Belanda kembali melanggar perjanjian dengan melakukan
agresi miloiter II tanggal 19 Desember 1948.
5. Agresi
Militer Belanda II (19 Desember 1948)
Pada 9 Desember 1948 , Belanda mengadakan aksi
polisionil II.(agresi militer II) , menduduki kota Yogyakarta dengan
menerjunkan pasukan payung di lapangan udara Maguwo.
Belanda berhasil menduduki kota Yogyakarta.
Presiden Soekarno ditangkap , sebelum ditangkap
soekarno memberi pesan kepada Mentri Kemakmuran Mr. Syafrudin Prawiranegara
untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Mr. Syafruddin Prawiranegaara membentuk Pemerintah Darurat Republik
Indonesia di Bukit tinggi, Sumatera Barat, melalui PDRI pemerintah masih
tetapberjalan.
C.Upaya Mencapai Kemerdekaan.
1. Konferensi
Asia di New Delhi.
Konferensi Asia di New Delhi diselenggarakan pada tgl.
20 – 25 Januari 1949.
Dalam konferensi dihadiri 19 negara termasuk dari
Mesir,Italia dan New Zealand.
Wakil Indonesia : Mr. Utoyo Ramelan, Sumitro,
Djoyohadikusumo, H.Rosyidi. Dll.
Menanggapi konferensi Asia di New Delhi , Dewan
Keamanan PBB pada tgl. 28 Januari 1949 mengeluarkan resolusi.
Isi Resolusi sebagai berikut :
a. Penghentian operasi militer dan gerilya.
b. Pembebasan tahanan politik Indonesia oleh Belanda.
c. Pemerintah RI kembali ke Yogyakarta
d. Akan diadakan perundingan secepatnya.
Dampak Konferensi Asia di New Delhi sangat jelas ,
Indonesia makin mendapat dukungan Internasional dalam memperjuangkan
kemerdekaan dari ancaman Belanda.
Perundingan Roem Royen
Sebagai reaksi militer Belanda II, PBB memperluas kewenangan KTN ,
diubah menjadi UNCI.
UNCI kependekan dariUnited Nations Commission for Indonesia.
UNCI dipimpin oleh Merle Cochran. (Amerika Serikat)
Hasilkerja UNCI adalah menghasilan perjanjian Roem-Royen.
Perjanjian Roem-Royen diselenggarakan pada tgl 14 April 1949 di Hotel
Des IndesJakarta
Sebagai wakilPBB adalah Merle Cochran (AS).
Indonesia diwakili : Mr. Moh Roem.
Belanda diwakili : van Royen.
Dalam perjanjian roem-royen kedua belah pihak mengajukan pernyataan :
a. Mengeluarkan perintah untuk menghentikan perang gerilya.
b. Bekerja sama menciptakan perdamaian , menjaga ketertiban dan
keamanan.
c. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar.
2. Konferensi
Meja Bundar. (KMB)
Kelanjutan konferensi Roem-Royen adalah KMB,
sebelum KMB dilaksanakan RI mengadakan pertemuan BFO (Badan Permusywaratan
Federal), Pertemuan ini dikenal dengan Konferensi Internasional Indonesia
(KII), Tujuanya : untuk menyamakan langkah dan sikap sesama bangsa Indonesia
da;lam rangka menghadaapi KMB.
KII diselenggarakan : 19 – 22 Juli 1949 di
Yogyakarta dan tanggal 31 Juli – 2 Agustus 1949 di Jakarta.
Pembicaraan KII difokuskan pada pembentukan RIS.
Keputusan penting adalah akan dilakukan pengakuan
kedaulatan tanpa ikatan politik dan ekonomi.
Pada bidang pertahanan diputuskan hal sebagai berikut :
a. Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan
Perang Nasional .
b. TNI menjadi inti APRIS.
c. Negara bagian tidak memiliki angkatan perang sendiri.
Pada bidang pertahanan diputuskan hal sebagai berikut :
a. Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan
Perang Nasional .
b. TNI menjadi inti APRIS.
c. Negara bagian tidak memiliki angkatan perang sendiri.
KMB menghasilkan keputusan sbb :
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka danberdaulat.
b. Pengangkuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember
1949.
c. Masalah Irian barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun
setelah pengakuan RIS.
d. Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia
Belanda yang dikepalai Raja Belanda.
e. Kapal-kapal perang belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan
beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.
f. Tentara kerajaan Belanda selekasnya ditarik mundur , sedangkan tentara
Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para
anggota nya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.
F.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar